Ensiklopedi

Annalist - sejarawan Romawi -

Sejarawan , secara umum, seorang sejarawan Romawi kuno. Istilah ini digunakan dalam beberapa cara oleh para sarjana kuno dan modern. Sumber-sumber paling awal bagi para sejarawan adalah “tabel paus” tahunan ( tabulae pontificum ), atau annales , yang setelah sekitar 300 SM mencantumkan nama-nama hakim dan acara publik yang memiliki makna religius. Karya pertama berjudul Annales adalah puisi epik Quintus Ennius (239–169 SM); Berbeda dengan karya annalistik berikutnya, karya Ennius disusun dalam syair heksameter daktilik daripada prosa, dan tidak mengikuti narasi tahun demi tahun. Kemudian penulis mengacu pada sejarah Quintus Fabius Pictor dan Cato sebagai annales , meskipun Cato's Origines, setidaknya, bukanlah narasi dari tahun ke tahun. Pada abad ke-2 dan awal abad ke-1 SM, sejumlah sejarawan, yang kemudian dijadikan sumber oleh Livy, memang mengikuti presentasi dari tahun ke tahun: Lucius Calpurnius Piso Frugi, Gnaeus Gellius, Valerius Antias, Gaius Licinius Macer, Quintus Claudius Quadrigarius , dan Quintus Aelius Tubero.

Aulus Gellius, menulis pada abad ke-2 M , diawetkan dalam bukunya Noctes Atticae ("Attic Nights") perbedaan kuno lebih lanjut, yang muncul pada akhir abad ke-2 SM: Sempronius Asellio, dipengaruhi oleh sejarawan Yunani kontemporer Polybius, membedakan antara catatan sejarah , yang menceritakan masa lalu dalam narasi yang lugas, dan sejarah, yang menceritakan peristiwa kontemporer dan mencakup analisis kritis yang serius tentang peristiwa dan motif. Sejarawan pada abad ke-2 dan ke-1 SM yang mengikuti Asellio antara lain Gayus Fannius, Lucius Cornelius Sisenna, Sallust, dan Gaius Asinius Pollio. Dari pembedaan ini timbul kebiasaan pada abad ke-19 masehi menggunakan istilah annalistmengacu pada sumber-sumber Livy, seperti Valerius Antias dan Claudius Quadrigarius, yang oleh sejarawan modern sering dianggap sebagai pengecer cerita rakyat dan legenda yang tidak kritis dan bahkan tidak jujur. Jadi, annalis dalam pengertian terakhir ini adalah istilah yang tidak menyenangkan.

Pada tahun 123 SM, pontifeks Romawi Publius Mucius Scaevola menerbitkan annales maximi-nya , menyelesaikan 80 buku catatan tahun demi tahun yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah negara Romawi yang akan tetap fundamental bagi para sejarawan kemudian. Baik Livy maupun Tacitus menyusun catatan sejarah Roma mereka dalam format tahun demi tahun, tetapi tidak menggunakan judul Annals untuk sejarahnya. Konvensi yang menyebut salah satu karya Tacitus sebagai Annals dan the other Histories adalah konvensi modern dan tidak mencerminkan judul atau filosofi sejarah penulis.

$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found