Ensiklopedi

Pohon "Terbang" -

Seperti di sebagian besar hutan tropis, pohon Panama menunjukkan berbagai adaptasi berbeda untuk membantu penyebaran benih mereka. Adaptasi ini melibatkan investasi substansial dari bahan pohon, tetapi bermanfaat karena penyebaran benih meningkatkan peluang benih dan spesies untuk bertahan hidup. Perusak benih seperti herbivora, jamur, dan bakteri sering kali memusatkan aktivitasnya di sekitar pohon induk. Oleh karena itu, benih yang bisa beristirahat agak jauh dari pohon induk lebih mungkin untuk berkecambah dan tumbuh.

Biji berbulu dihasilkan oleh polong biji pohon kapuk (Ceiba pentandra).

Upaya penyebaran yang memanfaatkan arus udara bisa sangat rumit. Karena kanopi hutan hujan secara efektif menghalangi angin mencapai lingkungan di bawahnya, penyebaran benih dari udara tidak dilakukan secara luas seperti di ekosistem lain yang lebih terbuka. Meski begitu, banyak pohon yang berhasil memanfaatkan strategi ini. Misalnya, pohon kapuk yang ditemukan di hutan tropis di seluruh dunia adalah pohon yang sedang tumbuh — pohon yang mahkotanya menjulang jauh di atas kanopi. Ketinggian kapuk yang menjulang tinggi memungkinkannya memperoleh akses angin di atas kanopi. Biji kecil kapuk menempel pada serat halus yang jika terbawa angin, memungkinkan penyebaran jauh dari pohon induk. Pohon balsa juga menggunakan biji berserat untuk mendistribusikan keturunannya, tetapi tidak muncul. Sebaliknya, balsa tumbuh dengan cepat sebagai penjajah celah di hutan,memberikan benihnya akses angin sementara celah di pepohonan masih terbuka.

Pohon lain menumbuhkan struktur aerodinamis untuk memanfaatkan angin. Pohon kanopi Platypodium elegans dan Tachigalia versicolor (lihat pohon bunuh diri) menghasilkan buah bersayap tunggal yang mirip dengan pohon maple yang umum di daerah beriklim sedang. Dalam kasus P. elegans,setiap buah menempel pada ranting pada ujung sayapnya dan memiliki berat kering sekitar 2 gram (0,07 ons) —hanya sekitar 20 persen merupakan berat benih. Mereka tetap mentah selama berbulan-bulan, tetapi ketika musim kemarau Panama tiba (Januari-Maret) buah-buahan mengering dan tersebar oleh angin musiman yang kuat. Benih sering kali ditiup 50 meter (160 kaki) atau lebih. Bibit yang teduh dalam jarak sekitar 30 meter (100 kaki) dari pohon induk cenderung mati karena serangan jamur, tetapi buah yang ditanam lebih jauh dari 30 meter dari pohon atau di celah kanopi jauh lebih baik. Pohon bunuh diri membungkus bijinya dengan sayap elips yang panjangnya bisa mencapai hampir 15 cm (6 inci). Nama pohon berasal dari fakta bahwa setelah berbiji, pohon tersebut mati.

$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found