Ensiklopedi

Internet of Things -

Manusia di zaman modern hidup di dunia yang sangat terhubung, dan pada tahun 2015 semakin banyak orang yang menyadari Internet of Things (IoT) —jaringan luas objek fisik dengan microchip tertanam, sensor, dan kemampuan komunikasi yang menghubungkan orang, mesin, dan seluruh sistem melalui Internet. Perusahaan jaringan Cisco Systems, yang dianggap telah menciptakan istilah Internet of Things, memperkirakan pada tahun 2011 bahwa 50 miliar perangkat yang terhubung akan ada pada tahun 2020 tetapi lebih dari 99% objek fisik belum terhubung.

  • Kombo termostat cerdas Nest dan detektor asap
  • Sikat gigi pintar berkemampuan Bluetooth

Perusahaan konsultan bisnis dan teknologi informasi Gartner, Inc., memproyeksikan nilai ekonomi IoT akan mencapai $ 1,9 triliun pada tahun 2020. Selain itu, teknologi tersebut akan berdampak pada hampir setiap industri, termasuk manufaktur, perawatan kesehatan, dan asuransi. Pada tahun 2015, IoT memungkinkan orang untuk melacak paket yang dikirim dan mengizinkan perusahaan asuransi untuk menggunakan model bisnis pay-as-you-go bagi pelanggan yang ingin menempatkan alat pelacak di kendaraan mereka. IoT telah memperkenalkan peralatan yang terhubung, termostat, sistem pencahayaan, dan kendaraan dan mengubah kebugaran dan obat-obatan dengan pelacak aktivitas yang dapat dikenakan seperti Fitbit dan Jawbone UP serta dengan perangkat pemantauan yang dapat membaca dan mengirim data ke smartphone atau komputer kantor dokter.

Bagaimana itu bekerja.

IoT menggunakan data dan informasi dengan berbagai cara dan kemudian berkomunikasi melalui protokol kabel dan nirkabel, termasuk Ethernet, Wi-Fi, Bluetooth, dan Komunikasi Nirkabel Jarak Dekat (NFC). Kerangka kerja tersebut memungkinkan orang dan sistem untuk berbagi media dan konten sebagai teks, audio, atau video; memantau dan mengontrol peristiwa dari jarak jauh; dan berinteraksi dengan orang lain melalui perangkat seluler dan sistem lain, seperti perangkat game. IoT telah memperkenalkan kapabilitas yang beragam seperti memantau rem di kereta dari dasbor pusat yang berjarak beberapa kilometer hingga memesan reservasi makan atau memanggil taksi melalui aplikasi smartphone.

Ada dua tipe dasar perangkat yang terhubung: digital-first dan physical-first. Yang pertama terdiri dari mesin dan perangkat yang dirancang khusus untuk konektivitas built-in, seperti smartphone dan pemutar media streaming serta kombinasi pertanian dan mesin jet. Perangkat digital pertama menghasilkan data dan berkomunikasi dengan mesin lain, tautan yang sering disebut sebagai komunikasi mesin-ke-mesin (M2M). Perangkat fisik pertama terdiri dari objek yang menyertakan microchip atau sensor dengan kemampuan komunikasi. Misalnya, buku atau gantungan kunci mungkin berisi chip yang memungkinkan seseorang melacaknya saat bergerak. Selain itu, orang berkomunikasi melalui IoT, menggunakan media sosial, crowdsourcing, dan metode komunikasi suara dan data lainnya.

Bagaimana IoT Berkembang.

Sejak diperkenalkannya komputer pribadi (PC) di akhir tahun 1970-an, bisnis, pemerintah, dan konsumen telah mencari cara untuk menghubungkan mesin satu sama lain. Konektivitas tersebut memungkinkan untuk berbagi dokumen, data, dan informasi lain dengan cara yang tidak mungkin dilakukan di dunia yang tidak terhubung. Pada 1980-an jaringan area lokal (LAN) menyediakan cara untuk berkomunikasi dan berbagi data melalui sekelompok PC secara real time.

Pada 1990-an, Internet memperluas kemampuan tersebut ke seluruh dunia, dan para peneliti serta ahli teknologi mulai berteori tentang bagaimana manusia dan mesin dapat saling berhubungan dengan lebih baik. Pada tahun 1997 Kevin Ashton, salah satu pendiri Auto-ID Center di MIT, telah mulai menjelajahi kerangka kerja teknologi yang memungkinkan perangkat fisik terhubung melalui microchip dan sinyal nirkabel. Dalam beberapa tahun smartphone, komputasi awan, kemajuan dalam kekuatan pemrosesan, dan algoritme perangkat lunak yang ditingkatkan telah menciptakan kerangka kerja untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan berbagi data dengan cara yang lebih kuat daripada sebelumnya. Pada saat yang sama, muncul sensor canggih yang dapat mengukur gerakan, suhu, tingkat kelembaban, arah angin, suara, cahaya, gambar, getaran,dan kondisi lainnya yang tak terhitung jumlahnya — bersama dengan kemampuan untuk menentukan seseorang atau perangkat melalui geolokasi. Itu memungkinkan untuk berkomunikasi dengan perangkat digital dan objek fisik secara real time. Cisco memperkirakan bahwa IoT lahir antara tahun 2008 dan 2009, ketika jumlah perangkat yang terhubung pertama kali melebihi populasi global.

Pada tahun 2015, dengan meluasnya penggunaan perangkat seluler seperti ponsel cerdas dan tablet serta diperkenalkannya konektivitas nirkabel yang meluas, hal ini memungkinkan untuk menjangkau banyak orang di setiap waktu atau tempat. Dengan sistem yang terhubung tersebut, pengecer, misalnya, dapat mengirimkan promosi dan kupon yang relevan kepada konsumen setiap kali dia berada di toko atau dalam posisi untuk menindaklanjuti pesan tersebut. Demikian pula, sensor yang dipasang pada makanan yang mudah busuk atau produk farmasi dapat menentukan kapan barang-barang tersebut telah terpapar suhu atau kondisi lain yang dapat merusaknya dan dengan demikian memungkinkan mereka yang memantau situasi untuk segera mengambil tindakan. Petani dapat mengukur kondisi tanah dan memberikan tingkat optimal air, pupuk, dan insektisida untuk tanaman,sementara rumah sakit dapat melacak pasien dan peralatan dan menentukan kapan perangkat akan dirawat atau diperbaiki. IoT memperkenalkan kemampuan yang seringkali hanya dibatasi oleh kecerdikan dan kreativitas manusia.

$config[zx-auto] not found$config[zx-overlay] not found